Senin, 02 Januari 2023

Hai 2023!

Ternyata ekspetasiku terlalu tinggi. hari ini, malam ke dua di tahun 2023 dan aku masih belum kaya! hahaha

FOLDER. 
Mendadak teringat sebuah folder milikku yang hilang.
Sejujurnya aku pernah bermimpi akan merilis sebuah buku pertama ku, debut sebagai penulis yang menjual cerita sedih nan pilu, namun semua itu harus pupus, lagi dan lagi; gagal.

20an lembar rintisan novelku hilang entah kemana. 

1 folder lenyap, sehabis laptopku pulang ke rumah dalam keadaan mati. 
Yaps, entah hilang saat dipinjam menahun sama kakakku atau kah memang adikku yang berulah pencet sana-sini kemudian folder hilang satu. Full 1 folder.
dan setelah diperbaiki, nyala dengan kondisi banyak folder yang pindah posisi (selain ada yang menghilang).

Sebenarnya cukup disayangkan, karena 1 folder itu berisi beberapa cerpen, cerbung, dan calon novel yang pernah ku garap, walau belum mencapai puluhan halaman, namun harus hilang dan entah terhapus atau tersembunyi. 

Jangan tanya udah dicari atau dibenerin apa belum, tentu sudah, namun tetap tidak ada. Oke baiklah, bye.

**

Malam ini, ibu ku tidur disampingku, setelah beberapa minggu yang lalu aku sakit dan dirawat di Rumah Sakit, kemudian aku memutuskan pulang dan tinggal di rumah Ibu alih-alih memperbaiki gizi. 

Duduk di tempat tidur dengan memasang earphone yang memutar playlist music chils di YT. 

Dan sekarang, ini adalah kali pertamaku menulis lagi, dengan segala kerandoman yang tidak memiliki nilai jual. wkwkwk.


**

Balik lagi ke peragraf awal, tentang ekspetasi dan menjadi kaya.
Rupanya, sampai 'se-tua' ini aku masih gini-gini aja. Hzzzz. 

Masih terperangkap dalam angan-angan ingin ini-itu namun tak pernah ku upayakan dan tak pernah terrealisasikan. So Sad.

Dan sampai sekarang, aku bukan siapa-siapa.
Tidak ada yang mengenalku selain teman-teman sekolah dan kuliahku.

Mungkin, ada perubahan sedikit karena aku sudah masuk di dunia kerja, terlebih aku sedang senang dengan salah satu budaya luar yang ternyata... menghasilkan 5-9 orang teman akrab karena telah masuk dalam satu komunitas "kpopers". ehe. 

Seokjin BTS. Yes, 'ARMY' is my fandom right now. ^^v

Soal BTS, entah kenapa tahun lalu (2022) mampu menarikku ke 'dunia yang ini'.
mau dengar lebih? hahahaha jangan dulu deh, sebagian orang mungkin malas mendengar 'boyband girlband' korea, jadi okelah kali ini skip dulu.


**

Random banget kan otak ku? 
sungguh tulisan tak bernilai. hiks

Tapi tidak apa-apa, mood aku perlahan naik setelah beberapa hari mulai menggunakan laptop di 8 jam senin s/d Jumat, dan 4 jam di hari Sabtu, walau kali ini yang ku gunakan milik kantor, tapi entah mengapa blogspot mulai menarikku kembali.

Setidaknya ada laman-laman yang terisi kembali seperti dulu, di blog milikku yang mungkin sudah menjadi debu. :')

Jadi gini, fun fact, aku punya 3 laman blog. 
Ketiganya tidak ada yang menghasilkan cuan karena kegabutan yang tak terkonsep! Hahahahikssss

Oke, well, it's okay to not to be okay.

Blog ini adalah blog 'bontot' ku, alias blog terakhir yang aku create karena suatu alasan dan tujuan.

Yap, bisa dilihat dari background nya dan laman nya, cukup tercium laman galau bukan? HAHA.

Iya, dulu aku berpikir bahwa laman ini akan menjadi diary digital ku, dengan pengikut 0 dan alamat web yang tidak pernah aku share sekalipun. 

Goals nya memang 'jangan sampe pembaca mengenali ku', namun lagi-lagi menjadi usang~
Bukan cuma kesibukan, namun kemalasan pun merengut minat menulis ku, hingga akhirnya aku menjadi pribadi yang baru:

Mageran. 

Si anak yang mager. 

Lebih jelasnya: Semakin pemalas.


**

Banyak hal yang hilang dari diriku, berikut dengan orang-orang (teman) yang dulu ada dihidupku.

Itu semua seperti kumpulan huruf-huruf yang berada dalam buku yang sudah usang kecoklatan. 
Tulisannya perlahan pudar, hingga akhirnya tak terbaca, dan serasa menghilang. 
Bah teman-temanku, hilang, bukan.. pergi. ya, pergi dengan kesibukannya dan dunia baru nya. 

Atau, apakah sebenarnya aku lah yang berubah?



11:21 PM
Pandeglang.

Minggu, 18 Februari 2018

2; Masih tentang dia

Ini adalah hari ke 35 sejak ia menyudahi semuanya. Ia meninggalkanku dengan alasan Hijrah.
Hijrah? Ku banyak bertanya dalam hati apa yang membuatnya tiba-tiba mengatakan hal itu, setelah berulang kali aku merasa kesulitan untuk merubahnya menjadi yang lebih baik.

Begini kisah awalnya..

370 hari yang lalu, untuk pertama kalinya dia mengajakku jalan, called kencan.
Memang hal itu sudah sangat aku tunggu di satu minggu sebelumnya sejak ia mulai bekerja diperusahaan yang sama denganku.

Ia karyawan baru, terlihat pendiam dan tak banyak tingkah.
Aku melihatnya pertama kali melalui kamera CCTV yang ada diruanganku, karena kebetulan akupun bekerja sebagai pemantau layar CCTV diperusahaan tsb.

Aku melihatnya kebingungan ketika sudah berada didalam kantor. Ia berjalan menuju receptionist untuk menanyakan ruangan kerjanya. Singkat cerita, beberapa hari kemudian aku mendatanginya ke ruangan tempat kerjanya.Aku datang untuk memberikan ID card resmi kantor yang baru saja dibuat oleh atasanku yang dititipkan kepadaku.

Hari itu masih pagi, sekitar jam 8 ku datang keruangannya sekaligus berkenalan. Hal ini sungguh sangat asing ku lakukan, karena sebelumnya aku merasa tidak pernah antusias kepada pegawai baru, tapi yang ini berbeda.

Tanpa terasa 1 jam berlalu dalam obrolan canda dan tawa, hingga akhirnya ku pamit pergi meninggalkan ruangannya tanpa ia meminta nomor ponselku.

Aku tidak pernah sebegini sebelumnya.
Tidak pernah menjadi mudah.
Tidak pernah terlalu berharap.

Tapi dengannya, ku merasakan hal lain. Ku merasa ingin menunjukan usahaku tuk bisa dekat dengannya setelah sebelumnya ku sangat susah membuka hati kepada yang lain. Selalu orang lain yang berusaha untukku, tapi dengan yang ini, ku merasa bahwa aku ingin yang berusaha untuk seseorang; dia.

1 minggu kemudian dia meminta nomor ponselku lewat jaringan intercome diruangannya yang terhubung ke ruanganku. Jelas hati ini sangat bahagia! Ku loncat-loncat diruanganku, tersenyum sepanjang hari, hingga akhirnya malam tiba dan ia mengajakku tuk makan malam diluar.

Kafe Ayam Karawaci. Itulah tempat pertama ku makan bersamanya. Berbagi cerita dan pengalaman, hingga saling bertanya soal keluarga.
10 Januari 2017. Ku masih sangat ingat.

* * *

Pagi ini ia mengahampiriku, setelah hampir 14 hari aku tak melihatnya.
Dua minggu itu ku pakai cuti dengan alasan utama ku ingin melihatnya 'bagaimana' jika tanpaku.
Sayangnya, ia terlihat biasa saja. Lagi-lagi aku harus jatuh diharapan yang buat sendiri.

Ia menghampiriku, setelah dengan usahaku menghindarinya.
Dengan mata minus, ku lihat postur tubuhnya berjalan menuju arahku yang akan pulang seusai kerja shift malam.
Aku melihat ke arahnya namun hanya jelas sekitar 5 menit ketika ia telah berada tepat dihadapanku.

"Itu baju siapa?" Kalimat pertama yang ia lontarkan, setelah di satu minggu yang lalu ku kabarkan tentangku yang di opname karena sakit demam yang tak kunung turun. 
Seharusnya aku sadar diawal, bagaimana mungkin ia menanyakan kabarku setelah menjenguk pun tak ada niat dibenaknya saat itu!
Ia tak menanyakan kondisiku. Ia tak bertanya kabarku dengan tubuh dan pipi yang semakin kurus. Ia menanyakan baju yang ku simpan dilokernya, baju kotornya yang pernah ia titipkan dan ku laundry di kos ku.

"Mana oleh-olehnya?" Kalimat keduanya.
"Pas bandara2 ku habis." kalimat berikutnya, sambil mencoba menunjukan pas bandara yang tak sedikitpun mampu ku lihat.
Aku bertanya-tanya dalam hati setelah mendengar kalimat ketiganya.
Ia berbicara soal pas bandara karena dari dulu ia selalu mengantarku hingga depan area angkutan ditiap shift ku tidak sama dengannya. Misal, aku pulang pagi karena habis kerja shift malam, kemudian ia datang pagi untuk memulai kerja di shift pagi, sehingga ada waktu dimana kita bertemu sebelum ku keluar gedung perusahaan.

Saat itu, ia tak bisa mengantarku karena pass bandara nya expired, sehingga ada larangan untuk tak bisa keluar area.

Tapi pertanyaan hatiku, kenapa ia masih berfikir untuk mengantarku? setelah 14 hari yang lalu ku berikan belasan lembar surat isi hatiku yang ku simpan diam-diam dilokernya sebelum aku menghilang untuk cuti tanpa memberitahunya.
Di dalam satu surat, ku beri kertas catatan kecil "Mulai sekarang kita tidak usah bertemu lagi, aku ingin melupakanmu." Tidak mungkin jika ia tak membacanya.


* * *
Masih dihari yang sama. Tepat pukul 18:50 aku baru bisa pergi ke musola untuk mengerjakan sholat magrib setelah menghandle kerjaanku yang tak dapat aku tunda sejak sore.

Dalam rokaat kedua khusyuk ku terganggu karena dari arah kananku datang seseorang yang aku kenali suaranya; dia.
Seperti biasa, ia muncul tiba-tiba yang walaupun hanya berdiri maupun duduk berjarak 100 meter tanpa berbuat apapun pun mampu membuatku batal kemudian mengusirnya keluar untuk memulai sholat diawal lagi. Tapi kali ini berbeda, ketika ku merasa ia ada disebelahku, yang ku ingat hanyalah kebencian dari semua perlakuannya yang sudah jahat terhadapku. Aku hanya beristigfar, kemudian melanjutkan sholatku dengan menahan air mata hingga akhirnya ia pergi dengan sendirinya.

Seusai sholat, ku tak lagi mendengar suaranya.
"Aku pulang ya" via whatsApp.
"Oke hati-hati" ku meng-copy-paste text nya yang pernah ia kirim sore hari tadi sebelum ku berangkat kerja. Text nya yang datar tanpa basa basi atau emoticon lainnya.
Dan ia hanya membacanya.

30 menit berlalu. Adzan isya berkumandang, ku niatkan untuk mengikuti jamah di masjid raya area depan kantorku. Ku berjalan menuju masjid dengan hati yang terus ngilu.
Kalau pemakai narkoba, mungkin saat itu ku merasa sangat sakau. Ku mencari obat ditempat yang ku yakini, ku mencari pemilik obatnya tuk merengek sembuh; Allah.
Lagi-lagi ku mengadu tentang satu hari ini yang berlalu dengan banyak pertanyaan dibenak.
Ya Allah.. Jika ia tak bisa kembali padaku, maka buat lah hati ini seperti hatinya.. Buat lah apa yang aku rasakan seperti apa yang ia rasakan. Buatlah aku setenang dia yang tidak mengkhawatirkan ku. Buat lah aku tidak mengkhawatirkannya seperti yang ia lakukan terhadapku.. Ku membatin.
Hujan turun. Jam masih ada dipukul 20:10 PM, ia masih tak membalas whatsApp ku.
Apa dia sudah sampai kosnya? Ya Allah..




Footage:
2= Kartu berbayar sebagai tanda masuk yang resmi dari otoritas bandara untuk orang yang berkepentingan masuk ke area internal.

Sabtu, 17 Februari 2018

1; ASSALAMUALLAIKUM

Hai, entah harus memulai dari mana, namun disini aku hanya ingin menceritakan kisah nyata yang sedang ku jalani ditiap harinya.
Sebuah proses 'baik' disaat hatiku ngilu akan sebuah kekecewaan terhadap sosok manusia.
Ku menulis tiap harinya untuk mendokumentasikan kisah pribadi saat 360 derajat ku ubah jalan hidupku demi mencari ketenangan yang menenangkan. Insyaa Allah..

Hijrah? Entah lah apa namanya. Niatku, dalam hatiku, aku ingin kembali ke jalanNya.
Aku ingin kembali mengingatNya yang sudah berhasil ku lupakan sebelumnya, astagfirullah.. hingga pada akhirnya hatiku dan hatinya dibolak-balikkan, dan aku merasa diriku lah yang paling sekarat dalam kisah ini.

Well, namaku Ratu Bilqis Ar-Arsy. Sebuah nama favorite plus samaran yang ku gunakan untuk kepentingan dalam buku ini.
Disini, kalian bukan sedang membaca tulisan para penulis ahli maupun tokoh besar yang ceritanya sangat dinanti-nantikan tuk diketahui. Namun inilah diriku.. wanita biasa yang di umur 'silver'1 nya baru terketuk pintu hatinya.

Bagi yang telah melalui kisah yang sama sepertiku, pasti akan tersenyum & bersyukur karena telah menjadi lebih tangguh dan telah menemukan pelangi-nya sendiri, setelahnya. Ku yakini itu.

Bagi yang sedang -atau- masih mengalaminya; sama denganku, tenang.. kamu gak sendirian. Kita pasti bisa melewatinya :) Ada Allah. Bissmillah.

Selamat membaca ❤


Footage:
1= 25 tahun. Identik dengan umur pernikahan.

COVER

- Ku Sertakan DIA dihidupku -

Source: Google

Ku menulis buku ini dalam keadaan hati yang terparah. Menangis hingga sesak sudah tak terhitung jumlahnya. Jika dikatakan lebam, mungkin hatiku bukan hanya membiru, namun ungu.

Tak kutemukan jawaban..
Tak ku temukan penenang..

Tapi pada akhirnya,
"Come to ME.."
Allah-ku memanggil lewat hati.

Jumat, 16 Februari 2018

YA RABBI


source: Google

Pada bulan lalu, Allah menunjukan kecemburuannya padaku.
Ia membalikkan hati seseorang yang sangat aku cintai, dan ku baru sadar, dia 'sangat' aku cintai sehingga Allah cemburu karena 'sangat' nya itu.

Kini ia pergi.. dan Allah memanggilku leweat rasa sakit ini.
"Come to me.." like God said it to me.

i cried all the night, then God said again "Come to me.."

Then i came,
and certainly i believe just God who never leave me, never make me disapointed, never lies, never say no and always need me anything my condition.
God, astagfirullah... forgive me.. just you're entitled to have my heart :'(


What's You Need?

God,
I need you.


and i need HIM TOO :'(
please..

i never will forget you again God.......................


Selasa, 19 Juli 2016

Senin, 18 Juli 2016

Cherry Blossoms

source: google

Hari ini asli gak enak badan banget. Banyak hal yang harus dipikirin, terutama soal 'Dreams'. #curcol.

Out of the text dari curcolan, singkat cerita kemarin sempet jalan-jalan ke suatu mall untuk beli suatu kebutuhan.
Pas lagi mau ke pintu keluar, ada suatu toko 'bunga' (bunga-bunga-an) yg menjual banyak macam bunga include vas-nya. Asli lucu-lucu banget! Dan langsung 1 tujuan gue muncul; menanyakan bunga sakura. Sayangnya saat itu bunga sakura dalam pot cuma ada 1 pcs lagi, dan itupun cacat karena banyak bunganya yang udah lepas dari tangkainya. Alhasil gak jadi beli dan sampe kosan kepikiran. :(


What's You Need?

Dear God, i wish i can found a flowers store who sell a cutest cherry blossoms. Or maybe you can make a guy bought it for me? lol.
Entah kenapa dari semua bunga, bunga sakura ini ada diposisi pertama who i loved!
(1) Bunga Sakura; (2) Bunga Matahari; (3) Bunga Mawar; (4) Bunga Tulip; (5) Bunga Melati.

Gimana ya rasanya dapet bunga sakura dalam pot dari 'seseorang' buat ditaro di meja belajar gue? Pasti tambah semangat belajarnya~
haha #code #failcode #siapajugayangbaca #wkwk hiks~

source: google

Hopefully someday i can see a beautiful Cherry Blosoms directly. :'(